tag:blogger.com,1999:blog-42796304990549401812023-11-15T22:18:30.446+08:00kertaskosongeverything begin with zero..azeemwanhttp://www.blogger.com/profile/17062301353852110871noreply@blogger.comBlogger5125tag:blogger.com,1999:blog-4279630499054940181.post-1118751510818000402012-03-27T17:06:00.000+08:002012-03-27T17:06:16.933+08:00MenBaru-baru ni... semasa cuti sekolah...aku 'diperintahkan' pulang ke rumah untuk satu majlis seperti dalam video... nasib baik waktu tu cuti (cuti 4 hari).___.<br />
Hakikatnya situasi seperti dalam video besar kemungkinannya akan berlaku atau telah berlaku dalam hidup kita, bergantung kepada kemahuan kita untuk berkahwin atau tidak.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dxgKUdAMIKcNQk5AjScEIQBqNCOP4Wh0iAaA1jsZXjptw646uLRmkOqsvSMIvZUjpLJAir5rzVvdk7LuBExAw' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div><br />
majlis perkahwinan<br />
-Wan Adda & Muhammad Shahairie-azeemwanhttp://www.blogger.com/profile/17062301353852110871noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4279630499054940181.post-33287525513667271192011-12-09T01:52:00.005+08:002011-12-09T02:05:17.845+08:00Something old...<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Whether we realize or not, our age keep increase from year to year. It is the same when we buy something such as laptop, handphone or whatever the thing is, that thing will become an old stuff. When we buy something, we buy it because we need it and we also know the 'something' we buy today will become a useless junk in the future.</span></div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Same goes to a job or occupation or work or profession. To make it simple we stick to job. The thing I want to mention here is about traditional job.</span></div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Traditional means old. So, Traditional job means a profession that need to be done manually mostly by using hand, only a little using machine. In this century, not many people want to do this kind of job. People only think about high incomes. Nobody cares about the enjoyment in traditional job. People don't have time for this thing. They only care about their work that can give them high incomes.</span></div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Something need to be done to preserve the traditional jobs. After all, this are the uniqueness and treasure or our country. Whether we preserve it or the next generation do not know anything about mason, carpenter, goldsmith etc. We are the root of the future.</span></div>azeemwanhttp://www.blogger.com/profile/17062301353852110871noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4279630499054940181.post-16802650842833965922011-10-28T00:47:00.001+08:002011-10-28T00:51:05.925+08:00Rentetan Wahyu Terakhir...<div style="color: white; font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">Ada sebuah kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan Rasul-Nya.Pagi itu,walaupun langit telah mulai menguning,burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap.Pagi itu,Rasulullah dengan suara terbatas memberikan khutbah,</div><div style="color: white;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /></div><div style="color: white;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">"Wahai umatku,kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya.Kuwariskan dua perkara pada kalian,Al Qur'an dan sunnahku.Barang siapa mencintai sunnahku,bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku,akan masuk syurga bersama-sama aku."</span></div><div style="color: white;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /></div><div style="color: white;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu.Saidina Abu Bakar as SiddiQ menatap mata itu dengan berkaca-kaca,Saidina Umar al-Khattab dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya.Saidina Usman bin Affan menghela nafas panjang dan Saidina Ali b ABi Talib menundukkan kepalanya dalam-dalam.Isyarat itu telah datang,saatnya sudah tiba.</span></div><div style="color: white;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /></div><div style="color: white;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">"Rasulullah akan meninggalkan kita semua," keluh hati semua sahabat kala itu. </span></div><div style="color: white;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /></div><div style="color: white;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Manusia tercinta itu hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia.Tanda-tanda itu semakin kuat,tatkala Saidina Ali dan Saidina Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar.Disaat itu,kalau mampu,seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu.Matahari kian tinggi,tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup.Sedang didalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.</span></div><div style="color: white;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /></div><div style="color: white;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">"Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,"Maafkanlah,ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.</span></div><div style="color: white;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /></div><div style="color: white;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?""Tak tahulah ayahku,orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu,Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. </span></div><div style="color: white;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /></div><div style="color: white;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">"Ketahuilah,dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara,dialah yang memisahkan pertemuan di dunia.Dialah malakul maut," kata Rasulullah. Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.Malaikat maut datang menghampiri,tapi Rasulullah menanyakan Kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut roh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.</span></div><div style="color: white;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /></div><div style="color: white;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">"Jibril,jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka,para malaikat telah menanti rohmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega,matanya masih penuh kecemasan. Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. </span></div><div style="color: white;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /></div><div style="color: white;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" </span></div><div style="color: white;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /></div><div style="color: white;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">"Jangan khawatir,wahai Rasul Allah,aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku:</span></div><div style="color: white;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /></div><div style="color: white;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">''Kuharamkan syurga bagi siapa saja,kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.</span></div><div style="color: white;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /></div><div style="color: white;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Detik-detik semakin dekat,saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan roh Rasulullah ditarik.Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh,urat-urat lehernya menegang. </span></div><div style="color: white;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /></div><div style="color: white;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">"Jibril,betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam,Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.</span></div><div style="color: white;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /></div><div style="color: white;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">"Jijikkah kau melihatku,hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. </span></div><div style="color: white;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /></div><div style="color: white;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">"Siapakah yang sanggup,melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.</span></div><div style="color: white;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /></div><div style="color: white;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik,kerana sakit yang tidak tertahankan lagi."Ya Allah,dahsyat nian maut ini,timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku,jangan pada umatku."</span></div><div style="color: white;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /></div><div style="color: white;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Badan Rasulullah mulai dingin,kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Saidina Ali segera mendekatkan telinganya.</span></div><div style="color: white;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /></div><div style="color: white;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">"Uusiikum bis salati,wa maa malakat aimanukum,peliharalah solat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." </span></div><div style="color: white;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /></div><div style="color: white;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan,sahabat saling berpelukan.Saidatina Fatimah az-Zahra' menutupkan tangan di wajahnya, dan Saidina Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.</span></div><div style="color: white;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /></div><div style="color: white;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">"Ummatii,ummatii,ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku" </span></div><div style="color: white;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /></div><div style="color: white;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma solli 'ala Muhammad wabaarik wa salim 'alaihi.</span></div><div style="color: white;"><br style="font-family: Verdana,sans-serif;" /></div><div style="color: white;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.</span></div>azeemwanhttp://www.blogger.com/profile/17062301353852110871noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4279630499054940181.post-79319351388110412772011-09-16T00:59:00.007+08:002011-09-16T20:51:56.747+08:00Seminggu sebelum final exam...<div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">25 OGOS 2011</span></b><br />
<b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><br />
</span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Jam sudah menunjukkan pukul 3.05 pg. Aku merasakan diri ini sudah mengantuk sejak dari solat tarawikh lagi.Oh ya!sekarang ni bulan Ramadhan. Berbalik kepada soal mengantuk. Mataku masih belum mahu tertutup. Entah mengapa hatiku terdetik untuk menulis malam ini setelah terbaca nukilan 12 Mac.</span></b></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><b></b></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><b><br />
</b></span></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Besok ada workshop pre-calculus, jam 9.00pg. Esok nak bangun sahur lagi.Eh...bukan esok, kejap lagi. Oh ya...sudah hampir 4 bulan aku berada di bumi UTP atau nama panjangnya Universiti Teknologi Petronas. Hampir 4 bulan bermakna final exam pun hampir la...teramat hampir. Lagi 2 semester aku akan melangkah ke peringkat ijazah. Sebenarnya aku risau tentang akademik. Sebabnya...biasiswa. Yuran di sini teramatlah tinggi nilainya...tak perlu dikhabarkan di sini berapa nilainya..cukuplah dengan teramatlah mahal.</span></b></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><b></b></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><b><br />
</b></span></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Oh ya...berbalik kepada final exam...tarikhnya jatuh pada tanggal 5 September 2011, tapi subjekku bermula 7/9 nanti. Hari raya tahun ni teramatlah singkat. Suasana hari raya semakin tidak dirasai dari tahun ke tahun. 26 Ogos iaitu esok, aku akan bertolak pulang ke rumah untuk hari raya atau study week...</span></b><br />
<b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><br />
</span></b></div><br />
<div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Rasanya cukuplah di sini...esok ada kelas...gi dulu..</span><br />
<strike><strike><strike><b></b></strike></strike></strike><i><b></b></i></b></div>azeemwanhttp://www.blogger.com/profile/17062301353852110871noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4279630499054940181.post-62611252673041287552011-09-16T00:37:00.000+08:002011-09-16T00:37:54.377+08:00satu permulaansalam...<br />
kertas kosong memulakan kerja penulisan blog ini disebabkan oleh sudah ramai rakan-rakan dan saudara mara yang memiliki blog mereka sendiri.<br />
Jadi..insyaAllah...jika ada kesempatan kertas kosong akan menulis sesuatu yang... entahlah, anda sendirilah yang tentukan sesuatu yang macam mana kertas kosong akan tulis.azeemwanhttp://www.blogger.com/profile/17062301353852110871noreply@blogger.com0